Berapa lama ya saya absen posting di sini? Mungkin sekitar tiga bulan atau bahkan lebih mungkin
ya. Sebenarnya beberapa bulan ke belakang saya sempat cukup sibuk karena urusan
kuliah. Bahkan akhir pekan pun saya sering habiskan di kosan karena banyak hal
yang harus dikerjakan sehingga hasilnya saya tidak bisa pulang ke rumah.
Ditambah lagi dengan keteledoran saya yang cukup menganggumkan dengan tidak
sengaja menghapus folder di laptop saya yang berisi draft-draft tulisan untuk
dimuat disini. Setidak-tidaknya ini semua bisa jadi alasan saya memaafkan diri
saya sendiri karena sudah jadi kurang produktif hehehe.
Ngomong-ngomong soal kesibukan
saya kemarin itu, memang ada hal yang sedang saya kejar secara akademis. Saya menaruh
concern yang cukup besar dan usaha
yang (menurut saya sih) semaksimal mungkin pada hal tersebut. Sebelumnya saya
sudah pernah gagal di hal yang sama, makanya kali ini cukup jor-joran karena
nggak mau dong jatuh di lubang yang sama. Tapi sayangnya, sepertinya hal itu
masih juga belum jadi rejeki saya. Rasanya gagal di hal yang sama itu
mengecewakan banget loh. Seakan-akan saya nggak belajar dari kesalahan
sebelumnya. Belum selesai disitu, bulan-bulan
kemarin seperti lagi kompakan! Rasanya saya dijauhkan dari hal-hal yang sedang
saya minta.
Ditengah waktu saat kepala saya penuh dengan pertanyaan 'kenapa kok begini banget sih?', pelan-pelan saya melihat bagaimana
Tuhan menyingkapkan apa yang selama ini tidak kelihatan. Saya melihat sendiri
atau kadang diperlihatkan orang-orang disekitar saya. Ternyata orang-orang yang
selama ini saya tunggu dan harapkan itu tidak sebaik yang saya bayangkan dan
bahkan cenderung menyakiti. Ternyata pelajaran dari sebuah usaha bukan cuma
soal menang dan dapat sorotan. Ketika saya mengingat-ingat usaha saya sedari
awal untuk menemukan kesalahan apa yang membuat saya gagal, yang saya justru temukan adalah banyaknya
tempaan yang sudah saya lewati. Saya bukan lagi orang yang sama, dengan
kebodohan dan pengertian yang sama, dengan saya yang waktu itu baru memulai.
Bahwa tidak mendapatkan justru
adalah hal terbaik yang saya dapatkan.
Sayangnya, diawal waktu memang
saya belum mengerti sehingga rasanya kok Tuhan tega banget sih tidak mendengar
saya. Padahal, Tuhan sepertinya hanya sedang mencoba melindungi saya. Saya jadi
merasa malu loh sama diri saya sendiri. Jangan-jangan selama ini saya tidak
benar-benar tahu akan hal yang saya minta. Yang saya pikirkan cuman bagaimana caranya
supaya saat itu saya punya apa yang saya mau dan lalu saya puas, sampai kadang saya rela mengorbankan apa yang selama ini saya telah anggap prioritas hanya demi hal-hal yang sedang saya inginkan itu.
Ternyata, belajar 'melihat' yang 'tidak kelihatan' itu tidak mudah ya! Perlu proses yang tidak sebentar untuk mengerti dan itupun rasanya sudah ingin muntah di tengah jalan. Tapi pengertian yang saya dapat, bahwa yang terjadi tidak selalu seperti yang ada, membuat pandangan mata saya jadi luas. Sepertinya, saya sedang menang banyak.